Mengenali sinyal lapar dan kenyang adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang sehat dengan makanan. Banyak orang terbiasa makan hanya karena jadwal atau kebiasaan sosial, bukan karena tubuh benar-benar membutuhkan energi. Tubuh kita sebenarnya memiliki kemampuan alami untuk memberi tahu kapan kita lapar dan kapan cukup, tetapi sering kali sinyal ini diabaikan karena gangguan seperti stres, ponsel, atau kebiasaan multitasking saat makan. Dengan melatih kesadaran diri, seseorang dapat mulai membedakan antara lapar fisik dan lapar emosional.
Salah satu cara terbaik untuk memahami tubuh adalah dengan makan secara perlahan dan memperhatikan setiap gigitan. Ketika kita makan terlalu cepat, otak tidak memiliki cukup waktu untuk menerima sinyal kenyang dari perut. Akibatnya, kita cenderung makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Dengan memperlambat kecepatan makan, menikmati rasa, aroma, dan tekstur makanan, kita membantu tubuh merasa puas lebih cepat. Ini bukan tentang membatasi diri, melainkan menghormati kebutuhan tubuh dengan cara alami.
Selain itu, penting untuk memperhatikan waktu dan tempat makan. Makan dalam suasana tenang tanpa gangguan dapat membantu meningkatkan kesadaran terhadap jumlah makanan yang dikonsumsi. Hindari makan sambil menonton televisi atau menggunakan ponsel, karena hal ini membuat otak tidak fokus pada aktivitas makan. Jika seseorang rutin mempraktikkan mindful eating, maka mengontrol porsi akan menjadi kebiasaan alami, bukan beban.

